Subscribe:

Senin, 12 Desember 2011

pramukaku, kamu, pramuka kita..


Peran Pramuka dalam Perwujudan Pendidikan Karakter

Kalau kalian pernah ikutan, apalagi aktif dalam dunia berlambangkan tunas kelapa, kepramukaan, pasti kenal 10 dharma yang sering disebutkan sebagai suatu singkatan ‘jembatan keledai’ berbunyi TaCiPaPaReRaHeDiBerSu. Lengkapnya dasadharma berbunyi :

1. Taqwa kepada Tuhan YME

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, terampil, dan gembira

7. Hemat, cermat dan bersahaja

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggung jawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan.

Hal ini dulu mungkin hanya menjadi deretan kata yang saya hafalkan untuk mendapatkan tanda tangan dalam pemenuhan SKU (Syarat Kecakapan Umum), atau hanya sebagai ritual pembacaan ketika apel atau upacara. Masak pramuka setingkat bantara misalnya, nggak hafal beginian??

Nah, akhir-akhir ini perkembangan kurikulum di negeri kita tercinta sedang ramai membicarakan mengenai pendidikan karakter. Sebenarnya isu pendidikan karakter ini telah lama muncul, hanya saja baru-baru ini digalakkan lagi, digembar-gemborkan lagi, bahkan banyak sekali menjadi tema umum seminar-seminar kependidikan.

Sejak dulu, sudah ada pelajaran mengenai akidah, sopan-santun, toleransi, dan sederat perilaku terpuji bukan?

Mungkin dengan kian ‘miris’nya akhlak dan moral generasi penerus di tanah ibu pertiwi belakangan ini, membuat para tokoh-tokoh pendidikan berusaha turut andil dalam mengatasinya, yaitu dengan memasukkan prinsip-prinsip karakter (sekarang dikenal dengan pilar karakter) dalam proses pembelajaran di kelas. Hal ini tentu mengandung harapan yang sangat besar, yaitu tercapainya tujuan pendidikan yang tidak hanya menjejali siswa dengan materi secara konsep ilmiah, namun juga konsep secara ruhaniyah, sehingga muncul benih-benih unggulan dengan akhlak dan moral unggulan pula.

Lalu,, apa hubungannya dengan kepramukaan??

Gini-gini,, dalam beberapa episode kepramukaan yang aku ikuti, sejak SD-MTs-MA (sayangnya tidak saya teruskan ketika di peguruan tinggi ini, (T_T)) ada sesuatu yang nyambung antara kepramukaan dengan pendidikan karakter.

Dulu, dasadharma hanya menjadi formalitas kepramukaan yang sepertinya menjadi rukun wajib bagi anggotanya. Sekarang rasanya pemikiran itu harus saya reduksi, bahwasanya dasadharma merupakan perwujudan pilar-pilar karakter.

Adapun pilar 9 pilar karakter (sebenarnya ada 20) yang umunya digunakan dalam pendidikan dasar ataupun pendidikan menengah, adalah :

1. Cinta Tuhan dan Segenap Ciptaan-Nya

2. Tanggung jawab, Kedisiplinan, dan Kemandirian

3. Kejujuran/ Amanah dan Diplomasi

4. Hormat dan Santun

5. Dermawan, Suka Menolong, dan Gotong-royong/ Kerjasama

6. Percaya Diri, Kreatif, dan Pekerja Keras

7. Kepemimpinan dan Keadilan

8. Baik dan Rendah Hati

9. Toleransi, Kedamaian, dan Kesatuan

Kalo di padankan dengan dasadharma yang telah saya tulis diatas, bukankah butir-butirnya hampir sama isinya?? Rasa cinta kepada Tuhan, sesama, dan lingkungan tetap disebut nomor 1 karena rasa cinta kepada Tuhan inilah awal dari semua sikap kita. Jika kecintaan kita kepada Tuhan besar, maka kita tidak akan melanggar apa yang dilarang oleh yang kita cintai.

Selanjutnya sama-sama disebutkan mengenai sika-sikap yang diperlukan dalam bermasyarakat. Softskill diri juga disebutkan dalam karakter-karakter juga dasadharma itu.

Semua telah saya pelajari, baik di pendidikan formal, sekolah, dan pendidikan nonformal, pramuka.

Sekarang saatnya saya harus belajar menerapkannya. Kalian mau ikut?? Belajar menjadi pribadi intelek yang berakhlak mulia....

0 komentar:

Posting Komentar